epanrita.net – Kini, liburan bisa menjadi lebih seru sambil menjelajahi Gunung Papandayan. Sebelumnya, gunung ini belum bisa dikunjungi karena pandemi Covid-19.
Gunung Papandayan di Kabupaten Garut merupakan salah satu destinasi favorit para pendaki pemula.
Alasan mengapa banyak pendaki memilih Gunung Papandayan sebagai daerah pendakian adalah karena medannya yang landai.
Anda juga dapat dengan mudah menemukan berbagai fasilitas pendukung, mulai dari tiang panjat hingga toilet.
Berikut empat fakta menarik Gunung Papandayan dirangkum MNC Portal Indonesia:
1. Berada di Perbatasan Garut-Bandung
Gunung Papandayan terletak di perbatasan antara kota Kabupaten Garut dan Bandung, khususnya di Kecamatan Kertasari. Secara administratif, Gunung Papandayan terletak di kota Kabupaten Garut, di wilayah Cisurupan.
2. Memiliki Trek Landai
Gunung Papandayan memiliki jalur pendakian yang landai. Banyak pendaki yang tertarik untuk mendaki gunung ini karena bukan gunung yang curam. Oleh karena itu, sangat cocok digunakan sebagai tempat pendakian bagi pemula yang ingin merasakan pengalaman pendakian pertama mereka.
Dengan medan pendakian landai akan lebih menghemat tenaga bagi para pendaki pemula dalam melakukan pendakian ke pos pertama.
3. Topografi
Gunung Papandayan memiliki medan yang landai, tetapi ada banyak jalur pegunungan yang curam. Menurut peringkat Schmidt dan Ferguson, Gunung Papandayan termasuk dalam tipe iklim B dan curah hujan tahunan rata-rata adalah 3.000 milimeter(mm) per tahun.
Kelembaban udara adalah 70-80% dan suhunya 10 derajat Celcius. Dengan medan ini, Papandayan merupakan gunung basah dengan hujan lebat dan suhu dingin.
4. Aneka Flora dan Fauna
Gunung Papandayan memiliki keanekaragaman flora dan fauna. Suhu, cuaca, dan tanah subur pegunungan Papandayan memberikan perkembangan optimal dari beberapa spesies tanaman. Untuk tanaman, ada keanekaragaman flora yang tumbuh saat fajar, terutama Edelweiss, Puspa, Zamuju, Manglid dan Kifuzan.
Fauna di pegunungan Papandayan termasuk babi hutan (Sous Vitatus), trenggiling (Manis Javanicus), kijang (Muntiacus muntjak), lutung (Trachypitecus auratus), serta beberapa spesies burung, di antaranya sumbu (Treron griccipilla) dan burung (Pycononotus aurigaste).