Jemput paksa Nikita Mirzani di depan anak-anaknya di lobi mall Senayah City menjadi salah satu sorotan publik. Polres Serang Kota meyakini penangkapan dilakukan sesuai prosedur.
“Betul anak dari saudari NM juga ada (saat proses penjemputan paksa). Ada pendampingan Polwan dan ada pendampingan baby sitter yang memang diperkejakan oleh bu NM,” kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga, kepada wartawan, pada hari Kamis (21/7/2022).
Dia menekankan penangkapan Nikita Mirzani dilakukan tanpa kekerasan. anak Nikita terlihat menangis saat ibunya dibawa ke mobil polisi.
“Kami ulangi bahwa penangkapan itu dilakukan secara humanis, tidak ada kekerasan,” tegasnya.
“Mengedepankan humanis dengan menunjukkan surat penangkapan. Penangkapan dilakukan secara persuasif,” sambungnya.
Informasi tersebut mengungkapkan, penangkapan ini bermula saat Nikita Mirzani mengabaikan dua panggilan dari penyidik Polres Serang Kota dengan tuduhan melanggar UU ITE dan pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh sodara Dito Mahendra.
“Penyidik melayangkan surat panggilan terhadap tersangka NM pada Senin (20/6/2022) untuk dimintai keterangan atau diperiksa sebagai tersangka pada Jumat (24/62022). Namun surat panggilan tersangka penyidik ini direspon untuk dimohon dijadwalkan ulang pada (6/7/2022). Namun pada hari tersebut tersangka NM juga tidak hadir di depan penyidik,” Kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga.
“Adapun pertimbangan upaya paksa adalah sikap NM (Nikita Mirzani) yang cederung tidak koorpratif selama penyidikan,” tuturnya.
