Inilah Alasan Kenapa Australia Ingin Tutup Perbatasan dengan RI, Simak Ulasannya

Inilah Alasan Kenapa Australia Ingin Tutup Perbatasan dengan RI, Simak Ulasannya ( Dok. Kompas Com )

epanrita.net – Australia Kabarnya Akan Tutup Perbatasan dengan RI terkait Kasus PMK yang sedang Marak di Indonesia. Simak Ulasan Lengkapnya.

Penyakit ternak mulut dan kaki (PMK) di Indonesia tidak hanya membuat khawatir Selandia Baru saja, hal tersebut juga berlaku di Australia.

Bacaan Lainnya

Pemimpin oposisi Peter Dutton telah mendesak Australia untuk menutup perbatasannya dengan Indonesia. Dia mengatakan pemerintah belum berbuat cukup untuk menahan penyebaran penyakit ini.

“Saya yakin kita harus menutup perbatasan dan Perdana Menteri (Anthony Albanese) perlu menjelaskan mengapa itu tidak terjadi,” kata Dutton dikutip dari ABC, Selasa (26/7/2022).

Perlu kita ketahui bahwa PMK telah menyebar ke puluhan negara di dunia. Tetapi Australia telah bebas dari penyakit ini selama lebih dari satu abad.

Akan tetapi kemunculan PMK sejak Mei di Indonesia mengejutkan Negeri Kanguru. Centre of Excellence for Biosecurity Analysis memperingatkan Pemerintah Australia bahwa ada kemungkinan 11,6% wabah PMK akan terjadi di Australia selama lima tahun ke depan.

Sementara itu juga, Federasi Petani Nasional, Dewan Industri Daging Australia dan Dewan Sapi Australia mengatakan penutupan perbatasan tidak diperlukan. Karena ini akan menjadi boomerang tersendiri bagi negara.

“Ini akan membahayakan perdagangan yang sangat berharga,” kata presiden Federasi Petani Nasional Fiona Simson.

Hubungan perdagangan antara Australia dan Indonesia bernilai UD$ 17 miliar per tahun. RI merupakan pasar utama biji-bijian dan ternak hidup Australia.

Pada sebelumnya, Australia menerapkan biosekuriti untuk mencegah masuknya penyakit PMK. Semua paket dari Indonesia diperiksa di Australia.

Selain itu, bandara-bandar juga nantinya akan memasang tikar sanitasi. Hal ini untuk mencegah virus masuk melalui sepatu dan pakaian warga negara Indonesia dan wisatawan.

“Risiko terbesar penyakit ini masuk ke Australia sebenarnya melalui produk hewan yang dibawa baik melalui pos atau kargo,” ucap Menteri Pertanian Murray Watt, dikutip dari Sydney Morning Herald.

“Dan itulah mengapa kita harus benar-benar memperhatikan aspek itu dengan serius dan menyediakannya dengan benar juga.”

Mengutip dari Australia Post, belum diketahui secara persis berapa banyak paket yang datang dari Indonesia setiap tahunnya. Tapi diyakini jumlahnya jutaan.

Aturan itu juga berlaku untuk paket yang tidak hanya berlaku di Indonesia, tapi juga di China. Seperti halnya Indonesia, Watt menambahkan bahwa China berisiko tinggi.

Pos terkait