eparinta.net – Banjir rob kembali merendam ribuan rumah di tiga kecamatan di Pesisir Kota Medan, pada Jumat (12/8/2022) siang. Tidak ada ruang daya resapan air dan pendangkalan muara sungai menyebabkan banjir terus terjadi jika fenomena alam terjadi dua kali dalam sebulan.
Kawasan yang terendam di tiga kecamatan di pesisir Pantai Belawan yakni Medan Belawan, Medan Labuhan dan Medan Marelan ini hampir merendam ratusan rumah yang pada umumnya penduduk mata pencariannya sebagai nelayan.
Akibat banjir rob atau meluapnya air laut yang merendam rumah warga hingga menganggu aktivitas warga yang berada di daratan rendah di pesisir Belawan ini menjadi lautan terendam air laut. Kurangnya daya serap air dan pendangkalan muara sungai menyebabkan banjir terus terjadi akbiat fenomena alam tersebut.
Fenomena alam yang biasa disebut pasang air laut dengan ketinggian 30 hingga 50 centimeter ini yang biasanya kerap terjadi dua kali dalam sebulan ini tak bisa diprediksi.
Terlihat lokasi yang menjadi pembatas antara pantai dengan daratan ini dalam waktu singkat sudah rata dipenuhi air laut yang meluap ke daratan dalam tiga hari dan berakhir hari ini.
Salah satu warga Belawan, Calik mengatakan, selain menganggu aktivitas warga dan merusak seluruh harta benda. Dia merasa bencana ini sudah tak bisa diprediksi lagi, dan berharap kepada pemerintah untuk membenahi kota Belawan dari banjir rob.
Meski warga belum sempat mengungsi karena air akan kembali surut selama tiga jam ini. Namun, jika pemerintah lambat dalam menangani banjir rob diprediksi akan kembali terjadi pada dini hari nanti.
Selain terus merendam ratusan rumah di tiga kecamatan ini, dampaknya juga akan menganggu aktivitas roda perekonomian yang menjadi pintu keluar masuk melalui Pelabuhan Belawan.