epanrita.net – Korban Depresi Hingga Meninggal, Ridwan Kamil Geram Atas Perundungan Bocah SD Di Tasikmalaya. Berikut ulasannya :
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengecam keras perundungan terhadap siswa sekolah dasar di Tasikmalaya yang berujung pada depresi hingga meninggal dunia.
“Saya mengutuk keras kejadian di Tasikmalaya,” ucap Emil, sapaan akrabnya di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/7/2022).
Emil merasa bahwa guru harus bertanggung jawab atas perilaku siswanya sebagai pengganti orang tua di sekolah.
“Tanggung jawab dari lingkungan terdekat yaitu sekolah, kepala sekolah, para guru, harus bertanggung jawab penuh karena orangtua menitipkan anaknya ke sekolah untuk diedukasi,” tutur Emil.
Emil juga menghimbau kepada para orang tua untuk mengajarkan nilai-nilai budi pekerti dan moralitas agar hal serupa tidak terulang kembali.
“Dan orangtua harus mampu mendidik anaknya menanamkan nilai-nilai karakter. Di rumah orangtua adalah guru, di sekolah guru adalah orangtua,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang bocah siswa kelas V berinisial F (11) salah satu temannya memaksa untuk berhubungan intim dengan kucing sembari direkam dengan ponselnya minggu lalu, di Kabupaten Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat.
Saat video ini beredar, korban mengalami depresi, selama menjalani perawatan di rumah sakit, ia tidak mau makan dan minum hingga F meninggal, pada Minggu, 18 Juli 2022 (18/7).
Selain menjadi korban bullying semasa hidupnya, bocah tersebut juga diketahui sering dipukuli oleh teman-teman bermainnya.
Korban merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
“Sepekan sebelum meninggal dunia, rekaman itu menyebar dan (dia) di-bully teman-temannya semakin menjadi-jadi. Anak saya jadi malu, tak mau makan minum, melamun terus sampai dibawa ke rumah sakit dan meninggal saat perawatan,” jelas ibu kandung F, T (39), saat dihubungi, Rabu (20/7/2022).
Sang korban sempat mengaku kepada sang ibu, F dipaksa temannya untuk berhubungan seks dengan kucing dengan disaksikan teman-temannya sambil diolok-olok dan direkam oleh para pelaku.
Saat ditengah depresi hingga tidak mau makan dan minum, korban mengeluh sakit tenggorokan dan akhirnya meninggal.
“Sebelum kejadian rekaman itu, korban juga mengaku suka dipukul-pukul oleh mereka. Sampai puncaknya dipaksa begitu (sama kucing),” tambahnya.
Setelah kejadian, keluarga pelaku datang ke rumah dan meminta maaf.
Pihak keluarga mengaku sudah ikhlas dengan kepergian anaknya dan meminta hal ini tak terjadi lagi.