epanrita- Letak astronomis negara Indonesia dan pengaruhnya pada beberapa hal, menarik untuk dibahas. Letak suatu negara pada garis lintang dan bujur mempengaruhi iklim dan zona waktunya.
Secara astronomis, Indonesia terletak di 6 derajat Lintang Utara (LU) – 11 derajat Lintang Selatan (LS) dan 95 derajat Bujur Timur (BT) – 141 BT. Secara geografis, Indonesia terletak di antara benua Asia dan Australia.
Dari letak geografisnya, Indonesia adalah negara yang unik dan strategis. Letaknya di antara dua benua dan dua samudera, menjadikan Indonesia wilayah yang penting dalam jalur perdagangan dunia pada masa lampau.
Ditambah sumber daya alam yang melimpah dan potensi pertanian yang besar, tak mengherankan jika banyak pedagang-pedagang dari negara lain singgah untuk menjajal peruntungan perdagangan di Indonesia.
Secara geografis, letak Indonesia berpengaruh pada musim, keberagaman budaya, dan potensi perdagangannya. Berada di antara dua benua, Indonesia berada di posisi silang sehingga menjadi perlintasan banyak pedagang dari negara-negara lain.
Persinggahan dan pertemuan penduduk lokal dengan orang luar pada masa lampau memungkinkan budaya negara lain yang perlahan masuk dan lambat laun diadaptasi oleh masyatakat.
Selain itu, dikutip dari Gramedia (29/9), Indonesia juga dilalui angin muson yang membawa perbedaan musim. Hal tersebut mempengaruhi proses terjadi hujan dan kemarau yang panas. Angin muson bergerak bergantian dua kali selama setahun.
Lantas, seperti apa letak astronomis negara Indonesia dan pengaruhnya? Lokasi negara berdasarkan astronomi dilihat dari letak suatu wilayah di atas garis lintang khayal (khatulistiwa) yang membagi luas bumi.
Dari letaknya berdasarkan garis khatulistiwanya, Indonesia mempunyai iklim tropis karena garis tersebut berada di tengah-tengah Indonesia. Wilayah dengan iklim tropis menerima sinar matahari sepanjang waktu, berbeda dengan negara empat musim.
Adapun ciri-ciri negara dengan iklim tropis antara lain:
Berkat letak astronomis ini, penduduk Indonesia mendapatkan sinar matahari yang cukup, dengan waktu siang dan malam yang sama, yakni dua belas jam. Curah hujannya pun cukup sehingga baik untuk sektor pertanian.
Selain itu, letak astronomis juga mempengaruhi pembagian waktu di Indonesia karena posisinya yang berpengaruh pada zonasi. Perbedaan waktu ditetapkan mulai di titik lintang dan bujur 0 derajat, yakni di kota Greenwich, Inggris.
Karena letak lintang dan bujurnya, Indonesia berada dalam tiga zona waktu, yakni Waktu Indonesia Barat, Waktu Indonesia Tengan, dan Waktu Indonesia Timur. Hal ini ditupuskan dalam Keputusan Presiden No. 41/1987.
Adapun daerah yang masuk dalam WIB, WITA, dan WIT adalah:
Itulah letak astronomis negara Indonesia dan pengaruhnya pada pembagian zona waktu dan iklim di Indonesia. ( NKK )