Ingin Alihkan Subsidi BBM, Alasan Pemerintah Percepat Pengembangan Kendaraan Listrik

Ingin Alihkan Subsidi BBM, Alasan Pemerintah Percepat Pengembangan Kendaraan Listrik ( Dok. Kompas com )

epanrita.net – Pemerintah berencana menurunkan harga jual dengan mengubah anggaran subsidi bahan bakar menjadi kendaraan listrik untuk mendorong penyebaran kendaraan listrik dan sepeda motor listrik.

Demikian disampaikan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Penanaman Modal Maritim (Minkumarvis) dalam kuliah umum di Universitas Hasanuddin, yang dimulai Selasa, 23 Agustus 2022.

Bacaan Lainnya

“Sebenarnya daripada pemerintah membakar uang dengan mensubsidi Pertalite atau Solar, yang kita subsidi rakyatnya saja,” ujar Luhut.

“Jadi pemerintah menghitung, takut nanti (kendaraan listrik) mahal, tidak akan mahal karena pemerintah itu mensubsidi, daripada Anda beli bensin tiap hari,” kata dia.

Seperti diketahui, transisi energi menggunakan kendaraan listrik juga sedang marak, seiring dengan kabar kemungkinan kenaikan harga BBM penumpang.

Kendaraan listrik merupakan solusi yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Rashmat Kaimuddin, Menteri Koordinator Infrastruktur dan Transportasi Menteri Kelautan dan Perikanan, mengatakan pemerintah saat ini mensubsidi kendaraan dan sepeda motor listrik langsung melalui subsidi bahan bakar.

Padahal, untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, subsidi tersebut bisa dialihkan ke kendaraan listrik.

“Jadi saat ini dengan restu pemerintah, kita lagi menghitung bagaimana sebagian subsidi BBM ini bisa kita alihkan supaya untuk menekan harga di depan untuk kendaraan listrik,” kata Rachmat.

Dia juga mengatakan, meningkatnya permintaan kendaraan listrik akan memicu persaingan dengan munculnya banyak merek.

Kasus ini diyakini berdampak pada penurunan harga jual kendaraan listrik yang saat ini relatif mahal.

“Jadi mudah-mudahan kita perlu bikin insentif program untuk kick start ini ke depan, semoga yang beli berapa tahun lagi akan lebih murah, dan harganya (mencapai) parity,” tutur dia.

Pos terkait