epanrita. net – Persero telah disetujui untuk menerima penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 4,1 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan proyek kereta cepat JKT-BDG.
Joni Martinus, VP Public Relations KAI , mengumumkan KAI membutuhkan PMN untuk memenuhi tugas pemerintah menyelesaikan proyek kereta cepatnya. KAI sendiri merupakan bagian dari konsorsium badan usaha milik negara dalam joint venture PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
KCIC mengikutsertakan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) sebagai konsorsium perusahaan China dengan kepemilikan 40% dan konsorsium BUMN dengan kepemilikan 60%.
“KAI berkomitmen untuk menuntaskan penugasan ini dengan menerapkan prinsip good corporate governance (GCG) guna memberikan layanan transportasi kereta cepat yang akan hadir pertama kali di Indonesia ini,” ucap Joni dalam keterangan, Rabu (3/8/2022).
Saat ini progres investasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 85%. Sedangkan progres fisiknya mencapai 76%. KCJB beroperasi di jalur ganda sepanjang 142,3 km, berhenti di 4 stasiun: Stasiun Halim (Jakarta), Karawang, Padalarang dan Tegalluar (Bandung).
Joni mengatakan kereta cepat Jakarta-Bandung akan menjadikan Indonesia sebagai layanan kereta cepat pertama di ASEAN. Kereta cepat Jakarta-Bandung akan memberikan alternatif sarana transportasi bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan antar dua wilayah dengan cepat, aman dan nyaman.
Satu rangkaian KCJB terdiri dari 8 KA yang mampu menampung 601 pelanggan. Kelas pelayanan dibagi menjadi kelas VIP dengan 18 pelanggan, kelas 1 dengan 28 pelanggan, dan kelas 2 dengan 555 pelanggan.