Indonesia kehilangan harapan untuk mengikuti FIBA World Cup 2023 setelah tersingkir dari China. Kekalahan itu karena Marques Bolden dan yang lainnya lambat mengawali laga tersebut.
Alih-alih lolos ke perempatfinal Asia, Indonesia dibuat kalah dari tim Negeri Tirai Bambu di Istana Gelora Bung Karno (GBK) sore hari Senin (7/7/2022). Tim Milos Pejic menderita kekalahan besar 58-108 dari Tim Feng Du di perempat final FIBA World Cup 2022.
Menurut Pejic, kekalahan Indonesia pada laga ini bukan hanya karena tim China bermain lebih baik dan lebih agresif, terutama di paint area, tetapi juga karena Indonesia bermain lebih lambat dari lawannya sejak kuarter pertama. Padahal, tim sudah punya rencana untuk memperkecil tembakan tiga angka lawan.
“Tim China lebih baik malam ini, lebih cepat dan kuat juga, terutama di paint area. Saya ingin ucapkan selamat untuk mereka yang lolos ke Piala Dunia,” ucap Milos Pejic dalam jumpa persnya.
“Tentang rencana laga, kami tahu bahwa China memiliki kekuatan di tembakan tiga angka. Saya sudah bilang sebelumnya soal kesiapan mental, tapi malah memulai laga dengan lamban dan lembut, sehingga China bisa menekan. Ya, selamat untuk China, mereka tim yang bagus,” ucapnya.
Padahal, Kapten Timnas Indonesia Arki Dikania Wisnu mengaku pertandingan tersebut sangat sulit. Walau sudah melakukan yang terbaik untuk menekan lawan, tetapi hasilnya masih tidak seperti yang diharapkan.
“Laga yang berat buat kami ya. Kami sudah coba yang terbaik untuk menang. Kami coba untuk menekan mereka, tetapi mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan yang kami inginkan,” kata Arki.
“Namun, kami tidak akan berhenti, dan selepas pengalaman di FIBA Asia Cup 2022 ini, kami akan terus melaju. Tolong sabar, ya.”
Pelatih China Feng Du memuji Indonesia sebagai tim yang kuat dan energik. Secara khusus, dia memuji pebasket Indonesia seperti Marques Bolden, Derrick Michael, dan Abraham Damar Grahita sebagai pemain kunci di Indonesia.
“Kami sebenarnya merasakan tekanan karena Indonesia penuh energi. Kunci kami fokus dan eksekusi yang bagus. Kami tidak egois dan berbagi bola. Saya berterima kasih kepada pemain saya dan juga Indonesia,” kata Feng Du.