epanrita.net – Aksi Gengster Mulai Marak lagi, seorang Pegawai Pabrik jadi Korban Aksi Gengster di Batuceper Kota Tangerang, Simak Ulasannya Disini.
Polres Metro Tangerang Kota telah mengidentifikasi sejumlah anggota komplotan yang melakukan penganiayaan terhadap pekerja atau buruh pabrik di Kecamatan Batuceper Kota Tangerang.
Menurut informasi yang diterima, pada malam Sabtu 23 Juli 2022, pemuda yang dicurigai sebagai gangster memegang senjata tajam dan membuat keresahan penduduk Kota Tangerang.
Kali ini, seorang pekerja pabrik di Kecamatan Batuceper yang sedang beristirahat jadi korban penganiayaan menggunakan senjata tajam celurit.
Kombes Pol Zain Dwi Nugroho Kapolres Metro Tangerang Kota, sebagian besar anggota gengster tersebut adalah remaja.
“Pelakunya ini kira-kira enam sampai delapan orang ya,” kata Zain, Rabu (27/7/2022).
Akan tetapi, hingga saat ini pihaknya belum berhasil menangkap pelakunya sama sekali.
Hal ini dikarenakan proses identifikasi atau pengklasifikasian pelaku berdasarkan gambar kamera CCTV.
“Ya yang jelas kita sedang lakukan penyelidikan dan identifikasi terhadap pelaku ya, mohon doanya,” sambung Zain.
Menurut dia, korban yang dirawat di rumah sakit setelah ditikam itu, mendapat perawatan di rumah sakit.
Menurut kejadian yang terekam di CCTV, terlihat jelas beberapa pemuda mengejar dua orang pegawai pabrik.
Salah satu dari mereka jatuh dan pelaku menginjak-injaknya.
Selain itu juga, rekaman CCTV dengan jelas menunjukkan seorang penjaga keamanan akan membantu korban, tetapi seorang remaja mengancam dengan mengacungkan sebuah celurit.
Seorang karyawan terluka dalam kejadian itu dengan luka sabetan senjata tajam di bagian perut.
Seorang saksi mengaku melihat sekelompok remaja berkeliaran di depan perusahaan.
“Sudah sering berkeliaran memang, awalnya kayaknya orang itu udah lewat, ngeliat anak-anak nongkrong dia balik lagi,” kata Is saat dihubungi, Senin (25/7/2022).
“Begitu balik lagi langsung nyerang pegawai sini,” tambah dia.
Menurutnya, ada 12 bandit muda yang melakukan penyerangan tersebut.
Kebanyakan menggunakan celurit saat menyerang korban.
“Pake celurit, korban satu yang perutnya kena celurit dia kabur dan terjatuh. Kemudian handphonenya diambil,” papar Is.
Akibat kecelakaan itu, korban harus mendapat delapan jahitan di perutnya.
Saat kejadian, korban sedang bekerja shift malam.
“Lagi jam istirahat dan sudab dilaporkan ke Babinsa dan Binmas,” ucap Is.
Para pegawai dan warga setempat mengaku prihatin dan juga resah dengan kejadian tersebut.
Apalagi, selama proses berlangsung, pelaku tak segan-segan mencelakai korban.
“Baru pertama kejadian ini, ini meresahkan. Kita minta dituntasin biar aman nyaman,” pinta Is.
Setelah diperiksa, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho hanya berkomentar sedikit.
“Masih lidik, semoga cepat terungkap,” singkatnya.