Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mulai melakukan imunisasi kepada ribuan anak di Kota Pahlawan.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka pelaksanaa Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang digelar Pemerintah Pusat sejak 1 Agustus 2022.
Di Surabaya,sasaran BIAN adalah anak usia 9-59 bulan. Total, ada 178.876 anak yang masuk kategori ini.
“Kegiatan imunisasi ini bertujuan untuk melindungi dan mencegah anak-anak di Kota Pahlawan terjangkit penyakit,” kata Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina, Kamis (4/8/2022).
Adapun jenis imunisasi yang diberikan adalah Campak-Rubella. Serta melengkapi dosis imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat.
Nanik menjelaskan, cakupan BIAN di Kota Surabaya sampai dengan tanggal 2 Agustus telah mencapai 9.244 anak atau 1,92 persen.
Diakui Nanik, kegiatan imunisasi tersebut juga dilakukan sembari melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Mengingat, sebagian orang tua masih merasa khawatir terhadap reaksi yang wajar pasca imunisasi kepada balita mereka.
“Karena kurangnya pengetahuan mengenai manfaat dan mekanisme penanganan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), orang tua menjadi khawatir,” jelas dia.
Para orang tua diminta untuk tak khawatir. Ini sebagai antisipasi kepada Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
“Maka diimbau untuk seluruh orang tua yang mempunyai anak usia 9-59 bulan agar berperan aktif ikut serta dalam pelaksanaan BIAN,” ujar dia.
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani juga melakukan roadshow meninjau pelaksanaan BIAN di beberapa posyandu di wilayah Kota Surabaya.
Rini menargetkan 100 persen anak-anak di Kota Surabaya mendapatkan imunisasi.
“Kami lengkapi imunisasi untuk anak-anak pada bulan Agustus ini, jadi serentak dilakukan,” kata istri Wali Kota Surabaya ini saat dikonfirmasi terpisah.
Rini Indriyani mengatakan, BIAN Tahap 2 dilakukan serentak di Pulau Jawa dan Bali pada Agustus 2022. Pelaksanaan BIAN bertujuan untuk melindungi dan mencegah anak-anak di Indonesia dari penyakit.
“Ini bisa mencegah kesakitan dan kecacatan akibat Campak, Rubella, Polio, Difteri, Pertusis (batuk rejan), Hepatitis B, Pneumonia (radang paru) dan Meningitis (radang selaput otak),” ujar dia.
Apalagi, Rini menjelaskan, bahwa sejak pandemi Covid-19 terjadi penurunan imunitas. Sehingga, setelah kondisi berangsur membaik, pemerintah kembali menggerakkan kegiatan imunisasi tersebut.
“Kita lengkapi imunisasi ini untuk anak-anak pada bulan Agustus ini. Ini bukan hanya kewajiban pemerintah, tapi seluruh elemen masyarakat untuk bergerak bersama,” jelas dia.
Para orang tua bisa mengecek data imunisasi anak di posyandu atau puskesmas terdekat.
“Imunisasi apa yang masih kurang, ayo kita lengkapi dan imunisasi ini gratis” harap dia.
TP PKK, Kader Surabaya Hebat (KSH), camat, lurah dan puskesmas di wilayah masing-masing juga melakukan pendampingan di wilayah masing-masing.
“Bagi orang tua jangan takut, karena imunisasi ini aman untuk anak-anak, supaya anak-anak kita menjadi sehat dan terhindar dari penyakit apapun,” pungkasnya.