Waspadai Gejala Subvarian baru Omicron BA.5 dan BA.4 yang Sering Tak Disadari

Waspadai Gejala Subvarian baru Omicron BA.5 dan BA.4 yang Sering Tak Disadari (Dok : news.yahoo com)

epanrita.net – Covid omicron saat ini mendominasi kasus Covid-19 di dunia. Gejala yang ditimbulkan pun kini semakin berbeda dibandingkan saat virus ini baru menyebar.

Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang baru telah meningkatkan kasus Covid di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Bahkan, Kemenkes RI mencatat bahwa kedua Subvarian ini telah mendominasi kasus COVID-19 di DKI Jakarta.

Bacaan Lainnya

Omicron BA.4 dan BA.5 pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan masing-masing pada Januari dan Februari 2022. Versi terbaru Omicron ini dapat menembus antibodi yang diproduksi oleh vaksin atau infeksi sebelumnya, kata Paul Beniach, seorang profesor di Universitas Rockefeller, yang mempelajari evolusi virus, dikutip dari Time.

Studi pendahuluan telah menunjukkan bahwa BA.4 dan BA.5 lebih menular daripada versi Omicron sebelumnya dan dapat menyebar lebih cepat.

Seperti varian Omicron lainnya, BA.4 dan BA.5 juga tampaknya mempengaruhi sistem pernapasan bagian atas, menurut para ahli di University of Colorado.

Gejala seperti sakit tenggorokan dan hidung tersumbat adalah tanda-tanda bahwa virus telah menembus hidung dan saluran udara. Namun, Omicron cenderung tidak mempengaruhi paru-paru dibandingkan dengan alternatif sebelumnya.

Berikut gejala subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang paling sering dilaporkan:

  • Batuk: 89 persen
  • Fatigue atau kelelahan: 65 persen

Gejala subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 lainnya, yaitu:

  • Hidung tersumbat atau rinore: 59 persen
  • Demam: 38 persen
  • Mual atau muntah: 22 persen
  • Sesak napas: 16 persen
  • Diare: 11 persen
  • Anosmia atau ageusia: 8 persen

Pos terkait