Diabetes meningkatkan kadar gula darah secara drastis, sehingga harus ditangani dengan hati-hati untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Akan tetapi, kondisi ini tidak selalu menimbulkan gejala yang nyata. Namun, keringat malam yang berlebihan bisa menjadi tanda kerusakan saraf akibat gula darah tinggi.
Keringat berlebih bisa menjadi tanda kadar gula darah rendah atau kerusakan saraf pada gula darah. Penyebab yang paling umum dari keringat abnormal pada orang dengan gangguan ini adalah kerusakan pada sistem saraf yang terkait dengan diabetes.
Menurut Asosiasi Diabetes Amerika, sekitar setengah dari penderita diabetes memiliki beberapa tingkat kerusakan saraf. Ketika kerusakan saraf yang dikenal sebagai neuropati otonomis terlihat, biasanya mempengaruhi kelenjar keringat.
Tingginya kadar gula dan lemak yang tinggi, seperti trigliserida, dapat merusak saraf atau pembuluh darah yang mensuplai saraf. Hal ini dapat menyebabkan sejumlah gejala yang berbeda tergantung pada fungsi tubuh yang terpengaruh.
Institut Nasional Diabetes dan Pencernaan dan Penyakit Ginjal, mengutip dari laman media, mengatakan saraf yang mengontrol kelenjar keringat bisa rusak sehingga menyebabkan berkeringat di malam hari atau saat makan.
“Kelenjar keringat Anda mungkin tidak bekerja sama sekali, atau bagian tertentu dari tubuh Anda mungkin berkeringat saat bagian tubuh lainnya kering,” lanjut badan kesehatan itu.
“Jika kelenjar keringat Anda tidak bekerja dengan benar, tubuh Anda mungkin tidak bisa mengendalikan suhunya,” tambah mereka.
Terkadang kerusakan saraf mencegah sinyal dikirim ke bagian lain dari tubuh, menyebabkan mati rasa.
Jenis ketidaknyamanan yang lain, seperti nyeri menyengat, kelemahan otot, atau sensitivitas sentuhan dapat terjadi. Tergantung pada saraf yang terkena, neuropati dapat menyebabkan sensasi ini di tangan, tungkal, dan kaki.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebutkan kerusakan saraf dapat menyebabkan masalah kesehatan mulai dari kelumpuhan ringan hingga rasa sakit yang membuat sulit untuk melakukan aktivitas normal.