Contoh Blangko Surat dan Penjelasannya

Panduan Lengkap untuk Membuat Surat Blangko Resmi
Panduan Lengkap untuk Membuat Surat Blangko Resmi

epanrita.net – Surat resmi merupakan bentuk komunikasi tertulis yang biasanya digunakan dalam dunia bisnis dan pemerintahan. Salah satu hal penting dalam membuat surat resmi adalah menggunakan blangko surat yang tepat. Blangko surat merupakan kertas resmi yang sudah tercetak dengan format yang sesuai dengan standar surat resmi. Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap tentang contoh blangko surat dan cara membuat surat resmi yang baik dan benar.

Apa itu Blangko Surat?

Blangko surat merupakan kertas yang digunakan untuk menulis surat resmi yang sudah tercetak dengan format yang sesuai dengan standar surat resmi. Blangko surat umumnya berukuran A4 dan sudah terdapat garis bantu untuk memudahkan penulisan. Penggunaan blangko surat yang tepat sangat penting dalam membuat surat resmi, karena dapat memperlihatkan keseriusan dan keprofesionalan pengirim surat.

Jenis-jenis Blangko Surat

Ada beberapa jenis blangko surat yang biasa digunakan, antara lain:

1. Blangko surat biasa

Blangko surat biasa merupakan blangko surat yang tidak terdapat logo atau nama instansi pada kertas. Biasanya, jenis blangko surat ini digunakan untuk keperluan pribadi atau usaha kecil.

2. Blangko surat dengan header

Blangko surat dengan header merupakan blangko surat yang sudah tercetak dengan logo dan nama instansi pada kertas. Biasanya, jenis blangko surat ini digunakan untuk keperluan instansi atau perusahaan.

3. Blangko surat dengan gambar atau watermark

Blangko surat dengan gambar atau watermark merupakan blangko surat yang sudah tercetak dengan gambar atau watermark pada kertas. Biasanya, jenis blangko surat ini digunakan untuk keperluan yang lebih formal seperti surat pemberitahuan resmi atau surat kontrak.

Cara Membuat Surat Resmi dengan Blangko Surat

Setelah mengetahui jenis-jenis blangko surat, berikut ini adalah langkah-langkah cara membuat surat resmi dengan blangko surat yang benar:

1. Pilih jenis blangko surat yang sesuai dengan keperluan

Pilih jenis blangko surat yang sesuai dengan keperluan. Jika Anda membuat surat resmi untuk keperluan bisnis atau instansi, gunakan blangko surat dengan header atau gambar. Namun, jika Anda membuat surat resmi untuk keperluan pribadi atau usaha kecil, gunakan blangko surat biasa.

2. Tuliskan nama instansi atau perusahaan pada bagian atas kertas

Tuliskan nama instansi atau perusahaan pada bagian atas kertas, tepat di bawah logo atau header (jika ada).

3. Tuliskan alamat instansi atau perusahaan pada bagian bawah kertas

Tuliskan alamat instansi atau perusahaan pada bagian bawah kertas, tepat di atas garis bawah. Jangan lupa untuk menyertakan kode pos dan nomor telepon.

4. Tuliskan tanggal surat

Tuliskan tanggal surat pada bagian atas kiri kertas. Format penulisan tanggal yang umum digunakan adalah dengan menuliskan nama bulan secara lengkap, kemudian diikuti dengan tahun dan tanggal. Contoh: Jakarta, 7 April 2023.

5. Tuliskan nomor surat

Tuliskan nomor surat pada bagian atas kanan kertas. Nomor surat ini berfungsi sebagai identifikasi surat yang dikirim.

6. Tuliskan kepada siapa surat ditujukan

Tuliskan kepada siapa surat ditujukan pada bagian atas tengah kertas. Jangan lupa untuk mencantumkan jabatan dan alamat lengkap penerima surat.

7. Tuliskan salam pembuka

Tuliskan salam pembuka pada baris pertama surat. Contoh salam pembuka yang umum digunakan adalah “Kepada Yth.” atau “Saudara/i”.

8. Tuliskan isi surat

Tuliskan isi surat dengan jelas dan singkat. Gunakan bahasa yang sopan dan mudah dipahami. Hindari penggunaan bahasa yang terlalu formal atau terlalu informal.

9. Tuliskan salam penutup

Tuliskan salam penutup pada baris terakhir surat. Contoh salam penutup yang umum digunakan adalah “Hormat saya” atau “Terima kasih”.

10. Tandatangani surat

Tandatangani surat pada bagian bawah kertas, tepat di bawah salam penutup. Jangan lupa untuk mencantumkan nama dan jabatan pengirim surat.

11. Sertakan lampiran

Jika surat yang dikirim memerlukan lampiran, sertakan lampiran tersebut pada surat dan cantumkan jumlah lampiran pada bagian bawah kertas.

12. Beri cap instansi atau perusahaan

Beri cap instansi atau perusahaan pada kertas surat di bawah tandatangan.

13. Sertakan kop surat

Sertakan kop surat pada kertas surat untuk memperlihatkan identitas instansi atau perusahaan pengirim surat.

14. Periksa kembali surat

Sebelum mengirimkan surat, periksa kembali surat untuk memastikan tidak terdapat kesalahan penulisan atau format yang salah.

15. Kirim surat

Kirimkan surat sesuai dengan cara yang telah disepakati, seperti melalui pos atau email.

Berikut adalah beberapa contoh blangko surat yang resmi:

  1. Surat Pengunduran Diri [Bold]SURAT PENGUNDURAN DIRI[/Bold]

Yang bertanda tangan di bawah ini,

[Nama Lengkap] [Alamat] [No. Telp]

Dengan ini menyatakan pengunduran diri dari [Nama Perusahaan] sebagai [Jabatan] dengan alasan [Alasan Pengunduran Diri]. Saya menyampaikan terima kasih kepada pihak perusahaan atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya selama ini.

Demikianlah surat pengunduran diri ini saya buat dengan sebenarnya dan dengan penuh tanggung jawab.

Hormat saya,

[Tanda Tangan]

  1. Surat Permohonan Izin Cuti [Bold]SURAT PERMOHONAN IZIN CUTI[/Bold]

Kepada Yth,

[Manajer HRD] [Perusahaan] [Alamat]

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

[Nama Lengkap] [Jabatan] [Departemen] [No. Telp]

Dalam kesempatan ini saya bermaksud mengajukan permohonan izin cuti selama [Jumlah Hari] hari, mulai dari tanggal [Tanggal Awal Cuti] sampai dengan tanggal [Tanggal Akhir Cuti].

Alasan permohonan cuti ini adalah [Alasan Cuti]. Saya akan mengurus segala hal yang perlu diurus sebelum dan setelah cuti.

Atas perhatian dan pengertiannya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

[Tanda Tangan]

  1. Surat Pernyataan Persetujuan [Bold]SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN[/Bold]

Yang bertanda tangan di bawah ini,

[Nama Lengkap] [Alamat] [No. KTP]

Dengan ini menyatakan bahwa saya memberikan persetujuan atas penggunaan data pribadi saya oleh [Nama Perusahaan] dalam hal-hal yang berkaitan dengan keperluan perusahaan.

Saya juga menyatakan bahwa saya telah memahami secara jelas dan lengkap mengenai kebijakan penggunaan data pribadi yang diberlakukan oleh perusahaan dan saya setuju dengan seluruh ketentuan yang tercantum di dalamnya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dengan penuh tanggung jawab.

Hormat saya,

[Tanda Tangan]

  1. Surat Permohonan Kerjasama [Bold]SURAT PERMOHONAN KERJASAMA[/Bold]

Kepada Yth,

[Perusahaan] [Alamat] [No. Telp]

Dengan hormat,

Kami dari [Nama Perusahaan] bermaksud untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin.

Adapun jenis kerjasama yang kami tawarkan adalah [Jenis Kerjasama] yang meliputi [Detail Kerjasama]. Kami sangat berharap untuk dapat bekerjasama dengan perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin.

Demikian permohonan kerjasama ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

[Tanda Tangan]

Kesimpulan

Blangko surat merupakan kertas resmi yang sudah tercetak dengan format yang sesuai dengan standar surat resmi. Penggunaan blangko surat yang tepat sangat penting dalam membuat surat resmi yang baik dan benar. Dalam membuat surat resmi, pastikan untuk memilih jenis blangko surat yang sesuai dengan keperluan, serta mengikuti langkah-langkah penulisan yang benar.

FAQs

  1. Apa itu surat resmi? Surat resmi merupakan bentuk komunikasi tertulis yang biasanya digunakan dalam dunia bisnis dan pemerintahan.
  2. Bagaimana cara memilih jenis blangko surat yang tepat? Pilih jenis blangko surat yang sesuai dengan keperluan surat yang akan dibuat, seperti surat pengunduran diri, surat permohonan, atau surat izin.
  3. Apa pentingnya mencantumkan nomor surat pada surat resmi? Nomor surat pada surat resmi berfungsi sebagai identifikasi surat yang dikirim dan memudahkan proses arsip.
  4. Apakah surat resmi harus menggunakan bahasa formal? Ya, surat resmi harus menggunakan bahasa yang sopan dan formal, namun tetap mudah dipahami oleh penerima surat.

Pos terkait