Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Edukasi

Contoh Soal Uji T Berpasangan: Pengertian dan Pembahasan

73
×

Contoh Soal Uji T Berpasangan: Pengertian dan Pembahasan

Sebarkan artikel ini
Contoh Soal Uji T Berpasangan Pengertian dan Pembahasan
Contoh Soal Uji T Berpasangan Pengertian dan Pembahasan
Example 468x60

epanrita.net – Uji t berpasangan adalah teknik statistik yang digunakan untuk membandingkan dua sampel terkait, yang diambil dari individu yang sama. Dalam analisis data, uji t berpasangan sering digunakan untuk membandingkan nilai sebelum dan sesudah suatu intervensi. Artikel ini akan membahas contoh soal uji t berpasangan dan langkah-langkah praktis dalam menganalisis data dengan menggunakan teknik ini.

Pendahuluan

Sebelum membahas contoh soal uji t berpasangan, kita harus memahami konsep dasar yang terkait dengan teknik ini. Uji t berpasangan juga dikenal sebagai uji t untuk sampel terkait atau uji t untuk pasangan terkait. Teknik ini digunakan untuk membandingkan rata-rata dua sampel yang diambil dari populasi yang sama. Contoh umum dari uji t berpasangan adalah membandingkan nilai tes sebelum dan sesudah pelatihan, atau membandingkan hasil pengukuran sebelum dan sesudah pemberian obat.

Example 300x600

Langkah-langkah dalam Melakukan Uji T Berpasangan

Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan uji t berpasangan:

1. Menentukan hipotesis nol dan alternatif

Hipotesis nol adalah asumsi bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua sampel yang diuji. Hipotesis alternatif, di sisi lain, adalah asumsi bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara dua sampel yang diuji. Hipotesis nol biasanya dirumuskan dengan simbol μd = 0, sedangkan hipotesis alternatif dirumuskan dengan simbol μd ≠ 0.

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi adalah ukuran seberapa besar kemungkinan terjadinya kesalahan dalam menolak hipotesis nol ketika sebenarnya hipotesis nol benar. Tingkat signifikansi yang umum digunakan adalah 0,05 atau 5%.

3. Mengumpulkan data

Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan uji t berpasangan. Data yang dibutuhkan adalah data dari dua sampel terkait yang akan dibandingkan.

4. Menghitung selisih antara kedua sampel

Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah menghitung selisih antara kedua sampel. Selisih ini biasanya dihitung dengan mengurangi nilai sampel kedua dari nilai sampel pertama.

5. Menghitung nilai rata-rata selisih

Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai rata-rata selisih antara kedua sampel.

6. Menghitung standar deviasi dari selisih

Langkah berikutnya adalah menghitung standar deviasi dari selisih antara kedua sampel.

7. Menghitung nilai uji t

Setelah nilai rata-rata dan standar deviasi selisih dihitung, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai uji t menggunakan rumus yang sesuai dengan jumlah sampel dan tingkat signifikansi yang digunakan.

8. Membandingkan nilai uji t dengan nilai kritis

Setelah nilai uji t dihitung, langkah berikutnya adalah membandingkannya dengan nilai kritis. Nilai kritis ini tergantung pada tingkat signifikansi dan derajat kebebasan yang digunakan dalam uji t. Jika nilai uji t lebih besar dari nilai kritis, maka hipotesis nol ditolak.

9. Menafsirkan hasil

Setelah nilai uji t dibandingkan dengan nilai kritis, langkah terakhir adalah menafsirkan hasil yang diperoleh. Jika hipotesis nol ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua sampel yang diuji.

Contoh Soal Uji T Berpasangan

Berikut adalah contoh soal uji t berpasangan yang akan dijelaskan langkah-langkahnya:

Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam berat badan peserta sebelum dan sesudah mengikuti program diet. Sebanyak 10 orang peserta program diet diminta untuk menimbang berat badan mereka sebelum dan sesudah program diet. Berat badan peserta sebelum dan sesudah program diet tercantum dalam tabel berikut:

PesertaBerat Badan Sebelum (kg)Berat Badan Sesudah (kg)
18076
26864
37572
47268
56058
67874
76562
87068
97270
108580

Langkah-langkah dalam menganalisis data pada contoh soal di atas adalah sebagai berikut:

1. Menentukan hipotesis nol dan alternatif

Hipotesis nol: tidak ada perbedaan yang signifikan dalam berat badan peserta sebelum dan sesudah mengikuti program diet (μd = 0)

Hipotesis alternatif: terdapat perbedaan yang signifikan dalam berat badan peserta sebelum dan sesudah mengikuti program diet (μd ≠ 0)

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05 atau 5%.

3. Mengumpulkan data

Data berat badan peserta sebelum dan sesudah program diet telah terkumpul.

4. Menghitung selisih antara kedua sampel

Selisih antara berat badan sebelum dan sesudah program diet dapat dihitung dengan mengurangi nilai berat badan sesudah dari nilai berat badan sebelum.

PESERTASELISIH (KG)
14
24
33
44
52
64
73
82
92
105

5. Menghitung nilai rata-rata, simpangan baku, dan nilai uji t

Setelah selisih antara kedua sampel dihitung, langkah berikutnya adalah menghitung nilai rata-rata, simpangan baku, dan nilai uji t. Berikut adalah hasil perhitungan untuk contoh soal di atas:

Rata-rata selisih (X̄d) = 3,1

Simpangan baku (Sd) = 1,25

Nilai uji t = 6,16

6. Menentukan derajat kebebasan dan nilai kritis

Dalam uji t berpasangan, derajat kebebasan yang digunakan adalah n-1 atau 9. Dengan tingkat signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan 9, nilai kritis yang digunakan adalah 2,262.

7. Menentukan keputusan

Setelah nilai uji t dibandingkan dengan nilai kritis, diperoleh nilai uji t sebesar 6,16 yang lebih besar dari nilai kritis 2,262. Oleh karena itu, hipotesis nol ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam berat badan peserta sebelum dan sesudah mengikuti program diet.

Kesimpulan

Uji t berpasangan merupakan metode statistik yang digunakan untuk membandingkan dua sampel yang saling terkait. Langkah-langkah dalam melakukan uji t berpasangan meliputi menentukan hipotesis nol dan alternatif, menentukan tingkat signifikansi, mengumpulkan data, menghitung selisih antara kedua sampel, menghitung nilai rata-rata, simpangan baku, dan nilai uji t, menentukan derajat kebebasan dan nilai kritis, serta menentukan keputusan.

Dalam contoh soal uji t berpasangan di atas, terdapat perbedaan yang signifikan dalam berat badan peserta sebelum dan sesudah mengikuti program diet. Oleh karena itu, program diet tersebut dapat dikatakan efektif dalam menurunkan berat badan peserta.

FAQs

  1. Apa yang dimaksud dengan uji t berpasangan?
    • Uji t berpasangan merupakan metode statistik yang digunakan untuk membandingkan dua sampel yang saling terkait.
  2. Apa saja langkah-langkah dalam melakukan uji t berpasangan?
    • Langkah-langkah dalam melakukan uji t berpasangan meliputi menentukan hipotesis nol dan alternatif, menentukan tingkat signifikansi, mengumpulkan data, menghitung selisih antara kedua sampel, menghitung nilai rata-rata, simpangan baku, dan nilai uji t, menentukan derajat kebebasan dan nilai kritis, serta menentukan keputusan.
  3. Kapan uji t berpasangan digunakan?
    • Uji t berpasangan digunakan ketika ingin membandingkan dua sampel yang saling terkait, seperti sebelum dan sesudah intervensi atau pada subjek yang sama sebelum dan sesudah diberikan perlakuan tertentu.
  4. Apa yang dimaksud dengan nilai kritis dalam uji t berpasangan?
    • Nilai kritis dalam uji t berpasangan merupakan nilai batas yang digunakan untuk memutuskan apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua sampel atau tidak.
  5. Bagaimana menentukan keputusan dalam uji t berpasangan?
    • Keputusan dalam uji t berpasangan ditentukan dengan membandingkan nilai uji t dengan nilai kritis. Jika nilai uji t lebih besar dari nilai kritis, maka hipotesis nol ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua sampel. Jika nilai uji t lebih kecil dari nilai kritis, maka hipotesis nol diterima dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua sampel.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *