Contoh Surat Permohonan Pengambilan Barang Bukti di Kejaksaan

contoh surat permohonan pengambilan barang bukti di kejaksaan
contoh surat permohonan pengambilan barang bukti di kejaksaan

epanrita.net – Apabila ada suatu kasus hukum yang sedang dijalankan oleh pihak kejaksaan, hal yang tidak terhindarkan adalah pengambilan barang bukti yang diperlukan untuk memperkuat bukti-bukti dalam kasus tersebut. Pengambilan barang bukti ini dilakukan dengan mengirimkan surat permohonan pengambilan barang bukti ke kejaksaan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail mengenai contoh surat permohonan pengambilan barang bukti di kejaksaan. Artikel ini akan memberikan contoh surat permohonan beserta panduan pengisian dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian surat tersebut.

Apa itu Surat Permohonan Pengambilan Barang Bukti?

Surat Permohonan Pengambilan Barang Bukti adalah surat resmi yang digunakan untuk meminta izin pengambilan barang bukti dari pihak kejaksaan. Surat ini harus dibuat oleh pihak yang memiliki kaitan langsung dengan kasus hukum yang sedang ditangani oleh kejaksaan.

Tujuan Surat Permohonan Pengambilan Barang Bukti

Tujuan utama dari Surat Permohonan Pengambilan Barang Bukti adalah untuk meminta izin pengambilan barang bukti dari kejaksaan dalam suatu kasus hukum. Dalam surat tersebut harus dijelaskan dengan jelas mengenai identitas pihak pengirim, tujuan pengambilan barang bukti, serta bukti-bukti yang diperlukan untuk memperkuat kasus hukum yang sedang dijalankan.

Langkah-Langkah dalam Pembuatan Surat Permohonan Pengambilan Barang Bukti

1. Pilih Format Surat

Sebelum membuat surat permohonan pengambilan barang bukti, ada baiknya untuk memilih format surat yang tepat. Surat tersebut bisa dibuat dengan format surat resmi atau format surat biasa, tergantung pada kebijakan dari pihak kejaksaan.

2. Isi Identitas Pihak Pengirim

Pada bagian awal surat, cantumkan identitas pihak pengirim seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan email. Identitas ini sangat penting agar kejaksaan dapat menghubungi pihak pengirim jika diperlukan.

3. Isi Identitas Pihak yang Dimohon

Setelah itu, cantumkan identitas pihak yang dimohon seperti nama kejaksaan, alamat kejaksaan, nomor telepon kejaksaan, dan email kejaksaan. Identitas ini penting untuk memastikan surat permohonan diterima oleh kejaksaan yang tepat.

4. Isi Surat Permohonan Pengambilan Barang Bukti

Pada bagian isi surat, jelaskan secara jelas tujuan pengambilan barang bukti serta jenis barang bukti yang diminta. Cantumkan juga nomor dan tanggal surat permohonan pengambilan barang bukti serta nomor perkara yang sedang ditangani oleh kejaksaan.

Selain itu, sertakan juga informasi mengenai waktu dan tempat pengambilan barang bukti yang diminta, serta siapa yang akan melakukan pengambilan barang bukti tersebut.

5. Penutup Surat

Pada bagian penutup surat, sertakan ucapan terima kasih atas perhatiannya dalam mengurus permohonan pengambilan barang bukti tersebut. Sertakan juga tanda tangan dan nama lengkap pihak pengirim.

4. Contoh Surat Permohonan Pengambilan Barang Bukti

Berikut ini adalah contoh surat permohonan pengambilan barang bukti di kejaksaan:

Kepada Yth,
Jaksa Penuntut Umum
Kejaksaan Negeri [Nama Kota]

Dengan hormat,

Dalam rangka memperkuat bukti-bukti dalam perkara [nomor perkara], dengan ini kami bermaksud mengajukan permohonan pengambilan barang bukti sebagai berikut:

1. Surat pernyataan [nama saksi]
2. Fotokopi KTP [nama saksi]

Adapun waktu dan tempat pengambilan barang bukti akan dilakukan pada:

Hari/Tanggal: [hari/tanggal]
Waktu: [jam]
Tempat: [alamat lengkap]

Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

[Nama Lengkap]
[Alamat Lengkap]
[Nomor Telepon]
[Email]

Contoh lainnya:

Kepada Yth.
Kepala Kejaksaan Tinggi [Nama Provinsi]
Di [Alamat Kejaksaan]

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap: [Nama Lengkap]
Alamat: [Alamat Lengkap]
Nomor Identitas: [Nomor KTP/SIM/Paspor]
Telepon: [Nomor Telepon]

Bermaksud untuk mengambil barang bukti dalam perkara [nomor perkara] yang saya laporkan pada pihak kepolisian dan telah dilimpahkan ke kejaksaan. Saya ingin mengambil barang bukti tersebut untuk kepentingan pribadi dan bukan untuk kepentingan lain.

Berikut adalah rincian barang bukti yang saya ingin ambil:

  • [Jenis Barang Bukti]
  • [Nomor Barang Bukti]
  • [Tanggal Disita]

Saya bersedia memenuhi semua persyaratan dan ketentuan yang berlaku, dan apabila terdapat biaya yang harus saya bayar untuk pengambilan barang bukti ini, saya siap untuk membayar biaya tersebut.

Saya berharap permohonan saya dapat segera diproses oleh pihak kejaksaan dan barang bukti tersebut dapat saya ambil secepatnya.

Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,
[Nama Lengkap]

Kesimpulan

Surat permohonan pengambilan barang bukti di kejaksaan sangat penting dalam proses penyelesaian kasus hukum. Dalam pembuatan surat tersebut, perlu diperhatikan format surat, identitas pihak pengirim dan pihak yang dimohon, isi surat, dan penutup surat. Dengan mengikuti panduan dalam artikel ini, diharapkan dapat mempermudah pembuatan surat permohonan pengambilan barang bukti di kejaksaan.

FAQ

  1. Apakah surat permohonan pengambilan barang bukti harus dibuat dengan format surat resmi?
    • Tidak selalu. Format surat bisa disesuaikan dengan kebijakan dari pihak kejaksaan.
  2. Apakah harus menyertakan nomor perkara dalam surat permohonan pengambilan barang bukti?
    • Ya, sangat penting untuk memudahkan kejaksaan dalam mencari kasus yang sedang ditangani.
  3. Apakah perlu menyertakan identitas pihak yang dimohon dalam surat permohonan pengambilan barang bukti?
    • Ya, identitas pihak yang dimohon perlu disertakan agar surat permohonan diterima oleh kejaksaan yang tepat.
  4. Apa yang harus dilakukan jika terdapat kesalahan dalam surat permohonan pengambilan barang bukti?
    • Jika terdapat kesalahan dalam surat permohonan, segera lakukan perbaikan dan ajukan kembali surat permohonan yang sudah direvisi.
  5. Apakah diperbolehkan mengajukan permohonan pengambilan barang bukti secara lisan?
    • Tidak diperbolehkan. Permohonan pengambilan barang bukti harus dilakukan secara tertulis melalui surat resmi yang ditujukan kepada kejaksaan yang berwenang.

Pos terkait